Kuliah, kerja dan ilmu lain dari Imas Masrifah

Imas, berkenalan lewat email, meskipun belum pernah bertemu langsung, Mba Ims mau ngeshare pengalamannya dengan member sekolahkoding gimana pandangan

Imas, berkenalan lewat email, meskipun belum pernah bertemu langsung, Mba Ims mau ngeshare pengalamannya dengan member sekolahkoding gimana pandangan dia seputar dunia koding dan gimana sekarang ngatur waktunya antara dunia kerja dan kuliah

> Halo Imas! boleh perkenalkan diri sebelumnya? thanks ya

Nama saya Imas Masrifah, dikantor biasa dipanggil Mba Ims, dikampus dipanggil Teh Ims. Kenapa Ims, karena kalo dipanggil Mas kan saya cewe, masa manggilnya Mas. Hehe. Saya asli Bandung. Sekarang ini saya masih kuliah semester akhir di salah satu PTS di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Ini tahun ke lima saya merantau di Jakarta. Juga tahun ke lima saya sebagai bagian dari PT Eskalink, tempat saya bekerja sebagai Junior Programmer dan saat ini saya sedang ada sampingan menjadi Team Leader bagian pengembangan dari Integrated Distribution System, salah satu produk unggulan Kami.

> Ooh... kesibukan sekarang apa nih?

Kesibukan sekarang sedang mengumpulkan materi-materi untuk skripsi, biar sesuai target lulus ditahun ini. Aamiin. Selain itu, kesibukannya seputar kerjaan aja.

> Sebelum ke dunia koding, aktivitasnya apa?

Bisa dibilang, dunia koding adalah dunia pertama saya. Karena saya lulusan SMK, jurusan Rekayasa Perangkat Lunak. Jadi saya belum sempat icip-icip ke dunia lain.

> Awal ketemu dunia koding kapan dan dimana?

Ketemu dunia koding sejak SMK. Mungkin pertanyaan yang pas buat saya, kenapa saya dulu pilih masuk SMK dan ambil jurusan RPL lalu memutuskan untuk menjadi seorang programmer. Alasannya sepele banget, biar dibeliin laptop. Hehe. Alasan lain, pas mau lulus SMP saya dapat satu brosur salah satu SMK IT di Bandung. Di brosur itu disebutkan bahwa pada tahun 2010, diprediksi akan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja ahli di bidang IT. "Wah... ini peluang", pikir saya saat itu. Karena orientasi saya adalah kerja dulu, nabung, baru kuliah kemudian. Dan Alhamdulillah, semua itu saya capai dan saya jalani sampai hari ini.

> Mulai serius di dunia koding kapan dan kenapa ?

Serius mulai ngoding pas kelas 4 SMK, aneh ya, ada kelas 4nya. Ya, karena masa program studi RPL angkatan saya saat itu masih 4 tahun. Di tahun ke 4 itu digunakan untuk penyusunan tugas akhir & praktek kerja industri. Selama praktek di industri itu lah yang membuat keinginan saya untuk jadi programmer makin mantap. Karena programmer itu pekerjaan paling cocok buat saya. Tidak ada requirement khusus selain skill terkait dan kemauan yang besar untuk terus maju, tidak harus berpenampilan menarik, dan bisa dikerjakan dimanapun dan kapanpun selama ada listrik dan koneksi internet (pastinya).

> Kenapa berani melamar pekerjaan waktu itu? padahal banyak orang yang takut cari kerja walaupun sudah selesai kuliah.

Kalo istilah orang sunda, karena ada ?bakat?. ?Bakat ku butuh?, artinya, karena saking butuhnya, ya udah lah, hajar aja. Hehe, bercanda. Dorongan terbesar saya adalah saya ingin mandiri. Saya harus mandiri, as soon as possible. Saya berani karena saya punya skill, meskipun cuma basic yang bener-bener basic. Tapi itu modal utamanya, sisanya tinggal berusaha dan berdoa semoga ada tempat yang mau kasih saya 1 kesempatan aja buat saya membuktikan kalo saya bisa. Saya mau jadi bisa.

Saya submit CV ke 80an perusahaan waktu itu, besar-kecil, dalam-luar kota, ga terlalu saya perhatikan. Yang penting deskripsi pekerjaannya cocok dengan skill saya. Dan akhirnya saya cuma terima 4 undangan interview, salah satunya dari tempat kerja saya sekarang ini.

Kenapa takut cari kerja, harusnya takut kalo ga ada kerjaan. Asalkan kita yakin, kita jujur, kita mau belajar, dan kita asah terus skillnya. Justru kerjaan yang nyari-nyari kita.

Menurut saya, kalo ada yang takut cari kerja, sebetulnya bukan takut dengan skill atau kerjaannya, melainkan takut dengan hasil yang tidak sesuai ekspektasi. Pesan dari abang saya waktu itu, jangan berekspektasi terlalu tinggi, nanti kecewa. Niatkan untuk cari pengalaman dulu aja, selama kinerja kita baik, hasil pasti ngikutin. Dan itu benar.

> Bagaimana mengatur waktu kuliah sambil kerja?

Ini menarik. Sebelumnya, saya bilang kalo programmer adalah pekerjaan yang cocok buat saya karena bisa dikerjakan kapanpun dimanapun. Buat saya, programmer adalah satu dari sedikit pekerjan yang sebetulnya bisa kita atur sendiri jam kerja nya. Maksudnya, sebisa mungkin saya yang mengatur pekerjaan, bukan sebaliknya. Memang butuh waktu untuk sampai ke level itu, jadi ga langsung saya kerja seenaknya, apalagi di tahun-tahun pertama, duhh, jatoh bangun, ngeranggak sampe ngesot-ngesot dikejar deadline, haha, tapi yaa dinikmati aja prosesnya.

Butuh sekitar 2 tahunan buat saya sampai menemukan pola kerja paling optimal. Saya bukan nocturnal programmer, saya cuma bisa ngebut ngoding kalo pagi (apalagi sambil ngopi). Jadi pekerjaan-pekerjaan yang berat atau yang logicnya cukup rumit, saya kerjakan pagi-pagi, kalo memang harus segera selesai ya bablas sampai sore. Tapi biasanya, siang menjelang sore, saya kerjakan yang ringan-ringan, bikin report dokumentasi, atau analisa tasklist buat dikerjain besok hari. Jadi pas malem kuliah, otak ini masih ada sedikit kuota buat memproses materi-materi yang disampaikan.

Saya kuliah kelas reguler, bukan kelas karyawan. Jadi kuliahnya padet banget, 5 semester pertama itu jadwalnya hampir tiap hari. Saya ga ada waktu untuk meratapi keadaan, ?Duh, kuliah kacau gara-gara kerjaan padet? atau ?Duh kerjaan ga beres-beres gara-gara banyak tugas kuliah?. Memang, ada aja masa nya ketika kerjaan atau tugas kuliah lagi peak banget. Tapi yang terpenting adalah mulai dari managemen waktu dan diri sendiri, serta tau skala prioritasnya. Maka kerja dan kuliah bisa jalan barengan tanpa mengorbankan salah satunya dan tetap pada performa yang baik.

Selain itu, saya komunikasikan juga hal ini kepada atasan. Apa kendala yang saya hadapi. Supaya dicarikan solusi terbaik. Alhamdulillah, luar biasa sekali supportnya buat saya. Saya dikasih sedikit toleransi, entah itu boleh pulang cepat, atau timeline yang di set agak longgar. Supaya saya tetap ada spare waktu buat kuliah.

> Apa hal yang luar biasa yang Mba lihat di dunia koding ?

Dengan ngoding, saya dibiasakan untuk melihat masalah dari banyak sisi. Menganalisa root cause nya secara menyeluruh. Mencari jalan keluar sebanyak mungkin secepat mungkin dan memutuskan jalan keluar mana yang paling efektif dan efisien. Saya dibiasakan untuk berpikir jauh ke depan, apakah program yang saya buat atau saya perbaiki akan menyelesaikan masalah saat ini dan kedepannya, atau menyelesaikan masalah hari ini tapi berpotensi menimbulkan masalah baru di kemudian hari. Saya juga dibiasakan untuk tidak cepat panik, meskipun tekanannya luar biasa.

> Kalau di sekolakoding sendiri apa yang Mba dapatkan?

Saya dapat shortcut! Shortcut buat belajar. Karena jaman sekarang, apa-apa maunya cepet. Belajar hal baru pun, kalo bisa sih cepet. Cepet bisa, cepet paham, supaya bisa cepet cepet eksekusi. Belum ada video tutorial di sekolahkoding yang bikin saya gagal paham.

> Pesan untuk teman-teman yang sedang belajar di sekolahkoding?

Saya persempit ya, pesan saya untuk teman-teman yang belajar di sekolahkoding dengan niatan serius untuk menjadi programmer: Dunia membutuhkan kalian. Bener deh. Jika diluar sana masih ada anggapan bahwa "cari kerja bagus itu susah", maka saya disini berani menyatakan bahwa "cari programmer bagus itu susah". Jadi jangan khawatir, apalagi yang baru lulus sekolah atau kuliah dan masih galau mau ngapain, atau yang belum PD di dunia koding. Kesempatan akan selalu ada dan terbuka lebar selebar-lebarnya bagi yang mau memulai, fokus selama prosesnya, dan konsisten dengan actionnya. Kalo mau, pasti bisa. Biar bisa, harus biasa. Belum biasa? Harus dipaksa.

avatar hilmanski
@hilmanski

2672 Kontribusi 2133 Poin

Diperbarui 4 tahun yang lalu

Belum ada Jawaban. Jadi yang pertama Jawaban

Login untuk ikut Jawaban