Cerita Rahmadi Mirlansyah menjadi web developer

Saat ini Rahmadi Mirlansyah asal dari Tangerang, Kuliah di Universitas Pamulang sebagai Teknik Informatika dan sudah bekerja sebagai Web Developer di

Saat ini Rahmadi Mirlansyah asal dari Tangerang, Kuliah di Universitas Pamulang sebagai Teknik Informatika dan sudah bekerja sebagai Web Developer di Mega kuningan Jakarta (PT FOXEL DIGITAL INDONESIA). Sebelum denger ceritanya, kita ngobrol singkat yuk!

> Sebelum ke dunia koding, aktivitas apa ?

Menjadi Photographer, graphic desainer, dan staff IT di sebuah yayasan.

> Awal ketemu dunia koding kapan dan dimana ?

Melihat video tutorial di youtube chanel sekolah koding, dan di kampus.

> Mulai serius di dunia koding kapan dan kenapa ?

Awal serius waktu saya mendapatkan pekerjaan sebagai Front end web developer di sebuah prusahaan swasta, karna saya sadar skill saya masih kurang, dan atasan saya menganjurkan untuk memperdalam dunia koding.

> Kalau di sekolahkoding sendiri apa yang agan dapatkan?

Founder sekolah koding yang mampu memberikan motivasi kepada orang2 diluar sana untuk belajar, dan mengubah dunia. Sangat banyak ilmu yang di dapat, membuat skill dan pengetahuan saya semakin banyak, bermula dari mana saya start dan finish, mulai dari belajar HTML dasa CSS dasar, PHP dan yang lainnya.

> Pesan untuk teman-teman yang sedang belajar di sekolahkoding?

Tetap semangat, berani mencoba hal-hal baru, jangan takut melangkah, luruskan pandangan dan jangan pernah putus asa.

> Okay cukup dulu nanyanya! sekarang kita baca ceritanya yuk!

Saya adalah salah satu orang yang bersyukur diantara orang-orang hebat diluar sana. Bukan tentang jabatan ataupun sebuah nama, tapi tentang bagaimana tuhan menjawab sebuah doa dan usaha.

Tulisan ini saya awali dari pertama saya lulus dibangku sekolah, kebetulan saat itu saya mengambil jurusan Teknik Komputer & Jaringan, dan akhirnya direkrut menjadi IT Support di sekolah tersebut. jujur saja pekerjaan saat itu begitu monoton, lurus nggak ada tanjakan ataupun turunan, yang saya tau cuma itu itu aja, instal PC, pasang jaringan dan isi ulang tinta printer, dengan gaji yang nggak seberapa, saya harus lalui itu. saya bersyukur masih dikasih kesempatan buat belajar di universitas, sehingga saya bisa melanjutkan S1. nggak mahal, karna saya harus hitung-hitungan tentang gaji saya, senin sampai jumat bekerja, dan sabtu saya harus kuliah.

terdengar simpel memang, tapi saya yang merasakan bagaimana sulitnya pada saat itu, saya tau, setiap orang punya caranya masing-masing untuk menjadi dirinya sendiri, dan pasti banyak alasan untuk bertahan.

Setahun sudah saya bekerja di sekolah tersebut, saya merasa bosan, jenuh dan resah. hati pun tergerak untuk mencoba sesuatu hal yang baru, mulai mencari-cari lowongan pekerjaan di situs web ataupun koran, bertanya-tanya kepada teman ataupun saudara. drop ratusan CV, tapi gagal semuanya, nggak ada satupun CV saya yang diterima. hingga suatu saat saya benar-benar bingung atas semuanya, ternyata skill saya tidak diminati oleh prusahaan yang saya lamar. kebanyakan prusahaan yang mencari lulusan minimal S1 atau D3, sedangkan pada saat itu saya masih semester 2.

Entahlah.

Dan 2 tahun setelah itu, saya kembali mencoba, namun dalam hati masih ada rasa ragu, takut dan resah. "Ah udahlah, entar juga ditolak lagi." "mana ada yang mau nerima CV kayak gini".

Ada saja yang membisikan seperti itu, mana mungkin seorang pecundang seperti saya bisa survive dalam zona nyaman yang entah sampai kapan saya pijaki ini, kalau pun saya bercerita, pasti nggak banyak orang yang mendengarkan. lagi, lagi, lagi dan lagi bahkan terus terusan saya coba lagi, saya pelajari, saya perbaiki. Dan pada akhirnya tuhan menjawab dari doa dan usaha saya.

Sebulan setelah saya kirim CV ke sebuah prusahaan Web development di daerah jakarta, saya mendapatkan panggilan interview sebagai Front End Developer. bangga memang, sampai-sampai saya ceritakan kabar gembira ini kepada kedua orang tua saya, dan saya baru lihat sekian lama wajah bahagia orang-orang yang saya cintai itu.

tanpa basa basi, saya pelajari dunia Front End Developer dengan melihat youtube-nya sekolah koding, dimulai dari kelas HTML,CSS,JAVASCRIPT dan lainya dengan waktu yang sangat singkat, bahkan sampai larut malam saya habis2-an untuk interview lusa, karna saya berfikir nggak ada yang nggak mungkin selagi kita mau mencoba.

Hari ketika interview, saya benar-benar takut. tapi sampai kapan kalau saya terus terusan takut. saya nggak bakal tau dalam-nya lautan kalo saya enggak berani menyelam. semuanya udah saya coba, bagaimana hasilnya, tuhan yang maha tahu.

"Allah tidak akan membebani seseorang, melainkan sesuai dengan kesanggupannya" [Surah Al-Baqarah : 286]

Dan pada akhirnya, saya diterima oleh prusahaan tersebut sebagai junior Front End Developer, yang sekarang telah menjadi Full stack Web Developer / Web developer, saya pun telah mengasilkan banyak project website dari luar negri di prusahaan yang awalnya saya fikir untuk orang takut seperti saya mana mungkin.

hal ini membuktikan, bahwa perjuangan seseorang akan mendapatkan hasil dari apa yang ia perjuangkan, jangan malas, jangan pernah sekali-kali mencoba putus asa. terus berjuang, terus berdoa dan terus berusaha, karena usaha itu enggak akan pernah bohong.

avatar hilmanski
@hilmanski

2695 Kontribusi 2139 Poin

Diperbarui 5 tahun yang lalu

Belum ada Jawaban. Jadi yang pertama Jawaban

Login untuk ikut Jawaban